Ini Jawabannya + 35 Makanan yang Bisa Bikin Anda Kecanduan
A
A
A
MICHIGAN - Hasil jawabannya sudah terpapar. Para ilmuwan telah membuka tabir sejumlah makanan yang mereka analisis punya unsur paling adiktif, alias jika Anda makan, pastinya Anda mau menyantap makanan ini lagi.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Michigan, yang dipublikasikan US National Library of Medicine.
Beberapa faktor yang menyebabkan kita ketagihan akan makanan tersebut telah ditemukan. Hasilnya juga kentara atau mudah dikenali.
Dan ternyata, ini adalah studi pertama yang melibatkan makanan yang paling mungkin untuk membentuk sebuah hasil bernama ‘kecanduan makanan’.
Sementara banyak sejumlah jenis fast food yang di urutan atas dalam daftar ini. Ternyata Pizza muncul sebagai pemuncaknya.
Sebanyak 9 dari 10 yang ada di urutan teratas hasil ini diketahui makanan olahan yang mengandung lemak level tinggi dan karbohidrat olahan.
Soda (non diet) merupakan sebuah pengecualian, karena walau berupa makanan olahan dan tinggi kandungan karbohidrat rafinasinya, namun tidak memiliki unsur lemak tinggi.
Nah disinilah jawabannya terkuak. Tipe makanan dan juga orang sebagai pengkonsumsinya, juga berkontribusi didalamnya.
“Olahan muncul sebagai faktor penentu yang paling penting membedakan, apakah makanan itu bisa diasosiasikan dengan indikator tingkah laku dari sebuah kecanduan-panganan,” kata studi tersebut seperti dilansir oleh situs metro.co.uk.
Tapi bukan hanya makanan. Laporan ini juga menulis bahwa individu yang punya BMI (indeks massa tubuh) lebih berat, juga ikut mempengaruhi tingkah laku di atas.
Juga ada hubungan antara tipe kecanduan ini dengan pengalaman para pengguna narkoba, ditemukan kesamaan potensi farmakoniketik.
Nah kalau ini disebut para ilmuwan adalah kesalahan dari manusia yang mencoba mengubah tatanan alamiah.
Karena zat adiktif jarang terdapat dalam keadaan alamiah sebuah makanan. Tetapi manusia telah mengubahnya dan mengolahnya dengan berbagai acara, tentunya guna meningkatkan konsumsi makanan buatan mereka. Tapi ini jelas adalah penyalahgunaan.
“Misalnya saja buah anggur diolah menjadi wine dan bunga poppy dirafinasi menjadi opium. Sebuah proses serupa dapat terjadi dalam pasokan makanan yang kita santap. Ada makanan alami yang memang mengandung gula, misalnya buah-buahan. Atau makanan yang secara alami mengandung lemak, misalnya kacang-kacangan.”
“Khususnya, gula (atas rafinasi karbohidrat) dan lemak, jarang terjadi terdapat dalam satu jenis panganan secara alami. Tetapi banyak makanan lezat, yang telah diproses untuk memiliki kadar jumlah kedua kandungan tersebut, misalnya cake, pizza dan cokelat,” kata studi itu lagi.
Berikut ini ada 35 jenis panganan yang memiliki kadar kecanduan bagi manusia:
Peringkat 10 besar:
Pizza, cokelat, keripik, cookies, es krim, kentang goreng, cheeseburger, soda (jenis no diet), cake, keju.
Peringkat 11-20:
Daging babi asap (bacon), fried chicken, roti gulung (jenis normal), popcorn (yang dilapisi mentega), sarapan sereal, permen karet, steak, muffin, kacang-kacangan, telur.
Peringkat 21-30:
Dada ayam, kue pretzel, kerupuk (jenis plain), air, granola (batangan), stroberi, jagung (tidak diolesi mentega atau ditambah garam), ikan salmon, pisang, brokoli.
Peringkat 31-35:
Beras merah (polos tanpa saus), apel, kacang (tanpa saus), wortel, mentimun (tanpa saus).
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Michigan, yang dipublikasikan US National Library of Medicine.
Beberapa faktor yang menyebabkan kita ketagihan akan makanan tersebut telah ditemukan. Hasilnya juga kentara atau mudah dikenali.
Dan ternyata, ini adalah studi pertama yang melibatkan makanan yang paling mungkin untuk membentuk sebuah hasil bernama ‘kecanduan makanan’.
Sementara banyak sejumlah jenis fast food yang di urutan atas dalam daftar ini. Ternyata Pizza muncul sebagai pemuncaknya.
Sebanyak 9 dari 10 yang ada di urutan teratas hasil ini diketahui makanan olahan yang mengandung lemak level tinggi dan karbohidrat olahan.
Soda (non diet) merupakan sebuah pengecualian, karena walau berupa makanan olahan dan tinggi kandungan karbohidrat rafinasinya, namun tidak memiliki unsur lemak tinggi.
Nah disinilah jawabannya terkuak. Tipe makanan dan juga orang sebagai pengkonsumsinya, juga berkontribusi didalamnya.
“Olahan muncul sebagai faktor penentu yang paling penting membedakan, apakah makanan itu bisa diasosiasikan dengan indikator tingkah laku dari sebuah kecanduan-panganan,” kata studi tersebut seperti dilansir oleh situs metro.co.uk.
Tapi bukan hanya makanan. Laporan ini juga menulis bahwa individu yang punya BMI (indeks massa tubuh) lebih berat, juga ikut mempengaruhi tingkah laku di atas.
Juga ada hubungan antara tipe kecanduan ini dengan pengalaman para pengguna narkoba, ditemukan kesamaan potensi farmakoniketik.
Nah kalau ini disebut para ilmuwan adalah kesalahan dari manusia yang mencoba mengubah tatanan alamiah.
Karena zat adiktif jarang terdapat dalam keadaan alamiah sebuah makanan. Tetapi manusia telah mengubahnya dan mengolahnya dengan berbagai acara, tentunya guna meningkatkan konsumsi makanan buatan mereka. Tapi ini jelas adalah penyalahgunaan.
“Misalnya saja buah anggur diolah menjadi wine dan bunga poppy dirafinasi menjadi opium. Sebuah proses serupa dapat terjadi dalam pasokan makanan yang kita santap. Ada makanan alami yang memang mengandung gula, misalnya buah-buahan. Atau makanan yang secara alami mengandung lemak, misalnya kacang-kacangan.”
“Khususnya, gula (atas rafinasi karbohidrat) dan lemak, jarang terjadi terdapat dalam satu jenis panganan secara alami. Tetapi banyak makanan lezat, yang telah diproses untuk memiliki kadar jumlah kedua kandungan tersebut, misalnya cake, pizza dan cokelat,” kata studi itu lagi.
Berikut ini ada 35 jenis panganan yang memiliki kadar kecanduan bagi manusia:
Peringkat 10 besar:
Pizza, cokelat, keripik, cookies, es krim, kentang goreng, cheeseburger, soda (jenis no diet), cake, keju.
Peringkat 11-20:
Daging babi asap (bacon), fried chicken, roti gulung (jenis normal), popcorn (yang dilapisi mentega), sarapan sereal, permen karet, steak, muffin, kacang-kacangan, telur.
Peringkat 21-30:
Dada ayam, kue pretzel, kerupuk (jenis plain), air, granola (batangan), stroberi, jagung (tidak diolesi mentega atau ditambah garam), ikan salmon, pisang, brokoli.
Peringkat 31-35:
Beras merah (polos tanpa saus), apel, kacang (tanpa saus), wortel, mentimun (tanpa saus).
(sbn)